Minggu, 10 Februari 2019

E-DAGANG

PERUSAHAAN LOKAL DOMINASI PASAR
Harian Kompas, Senin, 11 Februari 2019

Perusahaan penyedia layanan perdagangan elektronik atau e-dagang buatan lokal mendominasi pasar domestik. Selain kemudahan membayar transaksi, e-dagang lokal juga unggul dalam menawarkan produk dan layanan sesuai karakteristik kebutuhan konsumen dalam negeri. 

Berdasarkan laporn riset iPrice "The Map of E-Commcerce Indonesia Q4-2018" yang dikutip Kompas, Minggu (10/2/2019), Tokopedia menjadi perusahaan e-dagang dengan rata-rata jumlah pengunjung laman terbanyak, yaitu 168 juta kunjungan per bulan. Jumlah ini naik 10 persen dibandingkan dengan triwulan III-2018. 

iPrice adalah perusahaan teknologi yang membandingkan harga produk di laman pemasaran. Khusus Indonesia, iPrice meneliti perusahaan e-dagang yang terdaftar di laman resmi Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA). Akan tetapi, iPrice mengecualikan penyedia jenis usaha penjualan tiket perjalanan, penyewaan, asuransi dan jasa finansial, pengiriman makanan, kupon, layanan uang kembali, dan iklan baris.

Riset "The Map of e-Commerce Indonesia Q4-2018" menunjukkan, Tokopedia menempati urutan pertama. iPrice menilai, membayar transaksi di Tokopedia semakin mudah dan variatif. Misalnya Tokopedia dan penyedia uang elektronik OVO telah bekerjasama sehingga pelanggan Tokopedia dapat bertransaksi melalui OVOcash dan OVOpoints.

E-dagang dengan jumlah kunjungan laman kedua terbanyak adalah Bukalapak. Pada triwulan IV-2018, laman Bukalapak rata-rata mendapat 116 juta kunjungan per bulan atau naik 20 juta dibandingkan dengan triwulan III-2018. 

Shopee dan Lazada sebagai perusahaan e-dagang regional menduduki peringkat ketiga dan keempat jumlah kunjungan laman terbanyak pada triwulan IV-2018, masing-masing 67,6 juta kunjungan dan 58,2 juta kunjungan. 

Di urutan kelima adalah Blibli.com, perusahaan e-dagang di bawah Djarum Group dengan 12 juta kunjungan. Adapun JDJD, bagian dari perusahaan e-dagang asal China, yakni JD, mendapat 16,9 juta kunjungan per bulan.

Head of Fintech Tokopedia Samuel Sentana, Jum'at (8/2), di Jakarta, mengatakan, animo masyarakat untuk berinvestasi menjadi peluang bagi Tokopedia. Sejak Maret 2018, Tokopedia menambah deretan layanan teknologi finansial, yaitu berupa penjualan produk reksadana

Sementara CEO JDJD Zhang Li mengatakan terus berinovasi dalam layanan distribusi. Salah satunya penggunaan pesawat tanpa awak untuk mengirim barang. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar