Selasa, 28 Agustus 2012

FASILITAS LEMBAGA KEUANGAN DI PASARKU

Di beberapa Pasar Tradisional kini menunjukkan kemajuan layanan jasa keuangan seperti Perbankan,  Pegadaian serta Penukaran Uang Asing. Layanan jasa keuangan ini melayani kebutuhan para pedagang yang terutama dan pengunjung pasar (pembeli).  Lembaga Keuangan Perbankan tampaknya yang terbanyak dijumpai di pasar-pasar tradisional di berbagai daerah dibanding layanan jasa keuangan lainnya. Lembaga Keuangan Perbankan yang terbanyak dijumpai adalah Bank BRI, Bank Pembangunan Daerah (BPD)yang beberapa di antaranya dilengkapi dengan ATM (Anjungan Tunai Mandiri) dan berbagai Bank Pasar.
Berdasarkan penelitian Lembaga Penelitian SMERU tehadap pasar-pasar tradisional di kawasan JABODETABEK dan Bandung pada tahun 2007, terungkap bahwa sumber-sumber modal dari para pedagang pasar yang diteliti sebagian terbesar merupakan modal sendiri (86,7% dari total reponden); kemudian dari perbankan 7,7% yang terbagi dua kelompok, yaitu berasal dari Bank Pemerintah 4,7% dan Bank Swasta 3,0%; sedangkan berasal dari Tukang Riba/Rentenir 1,0%; Koperasi 0,7%; dan Bank Pasar 0,2%.
Tingginya kepemilikan modal sendiri menunjukkan kemandirian para pedagang, namun sekaligus memperlihatkan kelemahan dirinya yaitu kegiatan usaha mereka cenderung tidak berkembang atau statis sepanjang waktu. Kebanyakan para pedagang Pasar Tradisional selalu merasa sudah puas dengan keadaannya sekarang. Ini menunjukkan bahwa pada umumnya mereka tidak atau belum memiliki jiwa kewirausahaan (tidak atau belum memiliki sifat kreatif, inovatif dan berani mengambil risiko) dan memiliki keterbatasan pengetahuan tentang perdagangan eceran. Jika sebagian kecil  dari mereka ada yang berkeinginan untuk memperluas kegiatan usaha dengan meminjam dana dari lembaga keuangan, maka biasanya akan sulit atau dinyatakan belum layak mendapatkan pinjaman. Biasanya mereka lemah dalam pencatatan pembukuan dan pengelolaan keuangan. Mereka sulit menghitung aset, rata-rata omset, biaya operasi kecuali pembelian barang dagangan, bahkan sulit melakukan perhitungan keuntungan yang benar dengan memperhitungkan semua biaya-biaya yang dikeluarkan, karena tidak ada catatan perhitungannya. Padahal catatan ini semua dibutuhkan dalam perhitungan kelayakan usaha pedagang yang bersangkutan. Contoh yang biasa ditemukan pada pedagang Pasar Tradisional tentang kelemahan dalam pengelolaan keuangan sederhana ialah para pedagang tidak bisa memisahkan antara uang untuk keperluan usaha dengan uang yang diperlukannya untuk membiayai kehidupan sehari-hari. Mereka mencampur-adukkan uang untuk keperluan usaha dan keperluan sehari-hari. Bahkan berapa pendapatan yang harus diperolehnya dalam sehari ketika berjualan tidak dihitungnya. Oleh karena itu, apabila ditanya berapa nilai asetnya sejak awal mulai berjualan hingga saat ini sulit dijawabnya. Untuk mengatasi kelemahan ini, maka kepada mereka perlu diberikan pelatihah pengelolaan keuangan lengkap dengan pembukuan sederhana.


Penggunaan pinjaman dari Pegadaian, Koperasi (kebanyakan hanya melayani simpan pinjam kepada para anggotanya) dan Tukang Riba/Rentenir diduga sebagian besar dipakai untuk membiayai kebutuhan sehari-hari yang sifatnya konsumtif.dan kebutuhan lainnya seperti membiayai anak sekolah dan keluarga yang sakit serta untuk biaya hajatan. Untuk mendapatkan uang dari ketiga pihak penyedia dana pinjaman tersebut relatif lebih mudah dibanding dengan meminjam dari Bank.Beperannya Tukang Riba/Rentenir yang dibeberapa daerah disebut dengan Bank Plecit atau bank Titil suit untuk dihindari dan keberadaannya masih dibutuhkan. Sekalipun dikenakan bunga yang cukup tinggi dibanding dengan Perbankan, Pegadaian dan Koperasi Simpan Pinjam, karena pembayarannya secara harian dan dilakukan dengan jemput bola (langsung mendatangi pedagangn yang bersangkutan), maka kebanyakan pedagang yang dijumpai penulis mengatakan bahwa hal ini masih bisa dalam batas kemampuan bayarnya walaupun merasa terpaksa melakukannya. Apabila ingin ini dihapuskan, maka perlu dipermudah cara/prosedur dan diperluas peluang untuk mendapatkan pinjaman dari Bank, Pegadaian dan Koperasi Simpan Pinjam.
Hal yang menarik dijumpai di salah satu Pasar Tradisional adalah Tempat Penukaran Uang Asing. Hal ini menandakan bahwa di daerah tersebut banyak dijumpai para mantan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang membawa pulang pendapatannya (remittance) yang diperolehnya ketika bekerja di luar negeri kemudian ditukarkannya di tempat ini. Biasanya mereka memiliki daya beli yang relatif lebih kuat dibanding pada umumnya para pengunjung pasar. Hal ini mendorong jumlah (omset) penjualan dan kualitas barang dagangan lebih tinggi dibanding dengan Pasar Tradisional di daerah lain. 

2 komentar:

  1. Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.

    Nama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.

    Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.

    Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.

    Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih untuk sharing informasi tentang lembaga pemberi kredit. Semoga lembaga yang Anda bagikan informasinya benar-benar dapat dipercaya untuk membantu pelaku usaha yang membutuhkan.

      Hapus