TEKNOLOGI JANGKAU WARUNG KELONTONG
Kompas, Rabu, 10 April 2019
Teknologi memungkinkan pedagang skala mikro
dan kecil meningkatkan kapasitas bisnis. Rantai terpotong, distribusi pun
semakin efisien. Usaha ritel luring diharapkan bisa berkembang lebih baik.
Dengan memanfaatkan teknologi, para pemilik
warung dan toko kelontong kini lebih mudah memesan barang, mendapatkan harga
lebih murah, dan menjangkau modal. Sektor ini juga menjadi sasaran ekspansi perusahaan rintisan hingga
peritel besar.
Warung
milik Junaedi, Kedai Kopi 3 Putri, di Jalan Prof Dr. Satrio, Karet Kuningan,
Jakarta misalnya, tidak pernah sepi pembeli. Pengojek daring, pejalan kaki, dan
pengunjung lain bisa membeli camilan, rokok, atau sekadar menikmati Wi-Fi
gratis atau mencolok listrik secara gratis.
Empat tahun lalu, warung kelontong milik
Junaedi masih kecil, berupa lapak kotak sederhana. Kini warungnya tampil lebih menarik, berwarna
kuning, dihias tulisan Warung Pintar memiliki tiga bangku panjang, televisi,
Wi-Fi, dan jasa listrik. Ia juga melayani jasa isi ulang pulsa dan aneka
tagihan yang semuanya melalui aplikasi KUDO.
Usaha
Junaedi menjadi ramai. Orang tidak sekadar membeli barang, tetapi juga mencolok
listrik dan Wi-Fi. Ia juga memperoleh tambahan pendapatan dari isi ulang pulsa
dan aneka tagihan. Sebagai mitra Warung Pintar, ia dibekali aplikasi yang
memungkinkan dirinya kulakan barang dengan harga yang lebih murah dibandingkan
dengan distributor kecil di Pasar Karet.
Harga beli satu dus air mineral kemasan botol 600 militer di distributor
kecil, misalnya, Rp. 50.000, belum termasuk biaya pengiriman. Sementara harga
beli barang yang sama lewat aplikasi Rp. 48.000 bebas ongkos kiirm.
Pengalaman
serupa dialami Nurjana Anggraeni, pemilik toko kelontong “Aan” di Jalan Kelana,
Cilandak Timur. Bedanya, ia adalah pengguna aplikasi Mitra Bukalapak yang tidak
jauh berbeda dengan Warung Pintar, yakni melayani kulakan grosir barang
kebutuhan usaha kelontong serta sistem pembayaran produk digital berupa isi
ulang pulsa dan aneka tagihan.
Ida
Farida, pemilik toko kelontong “The Ida Jaya” di Jalan Kalibaru Barat, Bekasi,
mengaku tidak lagi pergi kulakan ke distributor kecil setelah memakai aplikasi
Mitra Tokopedia. Segala barang yang dibutuhkannya kini bisa dibeli melalui
aplikasi yang harganya lebih murah.
Junaedi, Nurjana, dan Ida adalah contoh
pedagang kelontong yang mendapat manfaat dari pengembangan teknologi daring ke
luring (O2O) milik perusahaan rintisan digital. Teknologi ini terus
diperkenalkan ke pemilik toko, kios, warung kelontong di seluruh Indonesia.
Pengembangan teknologi atau konsep bisnis tidak hanya perusahaan rintisan,
tetapi juga peritel besar.
Brand
Manager Warung Pintar Dista Mirta mengatakan, usaha kelontong telah menjadi
bagian dari penggerak perekonomian Indonesia. Kebanyakan berskala mikro-kecil
dalam fisik warung di pinggir jalan. Mereka rentan dengan isyu penggusuran. Hal
ini menjadi latar belakang pendirian
Warung Pintar pada bulan Agustur 2017 yang bervisi menciptakan kesempatan baru
bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar siap bersaing di masa depan.
Kendala utamanya adalah adaptasi teknologi.
Tidak semua pengusaha cepat fasih memanfaatkan teknologi. Sejauh ini, Warung Pintar menjangkau
lebih dari 1.300 pengusaha warung kelontong di Jabodetabek dan Banyuwangi.
Perluasan usaha
Presiden
Bukalapak, Fajrin Rasyid menyampaikan, Mitra Bukalapak menjadi perluasan misi
awal perusahaan untuk memberdayakan UMKM. Sembilan tahun lalu, saat pertama
kali dirintis, modal bisnis Bukalapak adalah laman pemasaran yang menjadi ruang
UMKM untuk berjualan.
Porsi bisnis ritel luring di Indonesia
masih sangat besar sekitar 70-95%. Lebih dari separuh bisnis ritel luring itu
dijalankan secara tradisional melalui toko, kios, atau warung kelontong. Sejak
dirintis 1,5 tahun lalu, Mitra Bukalapak telah digunakan oleh lebih dari 1,5
juta pengusaha kelontong di seluruh Indonesia. Bukalapak bermitra dengan
distributor utama resmi yang ditunjuk produsen. Seluruh barang dikumpulkan di
30 gudang milik Bukalapak. Ketika pedagang kelontong memesan melalui aplikasi,
tim akan mengirim ke lokasi tanpa biaya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar